DUHAI AYAH..

>> Friday, April 23, 2010

Suatu ketika, ada seorang anak yang bertanya kepada ayahnya,tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya. Anak itu bertanya pada ayahnya.

"Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?"

Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.Si ayah menjawab

"Sebab aku lelaki."

."Aku tidak mengerti".
Anak itu berkata sendirian.

Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan. Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan.

"Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki."

Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.
Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya.

"Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

"Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."Begitu ringkas si ibu menjawab.

Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari jawapan, mengapa wajah ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok.Hingga pada suatu malam, dia bermimpi.

Di dalam mimpinya itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.


"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung."

"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat
dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya".

"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan

pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-anaknya."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."

"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga , agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah.".ucap si anak dengan penuh hiba dan sayu.

Bila ayah anda masih hidup jangan sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya gembira.Pernahkah melihat titisan peluh yang mengalir dari dahi ayah akibat kepenatan,dan bila si ayah melihat anak berlari mendapatkannya terukir senyuman dari wajahnya walaupun dalam hujanan peluh.Inilah kasih seorang lelaki yang bertakhta ayah.Walau susah sekali pun tugasnya sebagai seorang ayah,tetap dipikul demi keluarga tersayang.

Untukmu abah,walau kami jarang mendengar ungkapan ’sayang’ keluar dari mulut mu,tapi kami tetap mengerti abah amat menyangi kami.Titisan peluh dan keringatmu yang kami lihat sewaktu dibangku sekolah dulu dapat kami tafsirkan seiring usia yang mendewasakan kami.Didikan dan teguran darimulah yang telah mencorakkan diri kami sebagai seorang insan yang berguna seperti sekarang. Ingin kami persembahkan segunung kejayaan kepadamu supaya penat jerihmu terbalas sewaktu ketika dahulu dan kami tahu hanya kejayaan itu yang kamu harapkan dari kami.





Kasih ayah membawa kesyurga


''Tuhan,andaikata seluruh kebaikan yang engkau takdirkan kepadaku dalam hidup ini akan engkau kurniakan dikemudian hari nanti,maka kurniakanlah ia kepada kedua orang tuaku sebagai ganti kerana mereka lebih berhak memilikinya dari diriku''.

Taatilah mereka kerana syurga allah pasti menanti.


..........................................................


p/s : Saya ada seorang kawan,ibunya sudah bagi lampu hijau untuk dia melaksankan impiannya,tapi bapanya pula masih lagi diantara dua.Kalau diizinkan nanti berjauhan dengan anak kesayangan,kalau tak bagi memang sudah tiba masanya.Nasihat saya kepada sesiapa yang dalam keadaan begini,Selagi mana kedua ibubapa kita tidak mengizinkan keatas satu-satu perkara,bersabarlah.Pasti ada hikmah yang tersirat disebalik itu.

Kerana merekalah kamu dapat mengenali erti sebuah kehidupan.

Post a Comment

  © Blogger template Werd by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP